STIIK
Bersamaan dengan berdirinya SMP Annur, berdiri pula Sekolah Tinggi Ilmu Kitab Kuning (STIKK) pada 1992. Lembaga ini merupakan perguruan tinggi di PP. An-nur 2 Al Murtadlo yang menampung siswa lulusan SMA atau MA (diniyah) yang masih ingin mendalami ilmu di pesantren ini, juga sebagai praktik pengamalan ilmu yang didapat saat berada di madrasah diniyah. Lokasi tempat para mahasiswa bersarung ini berada di lingkungan PP. Annur 2 Al Murtadlo. Sedangkan untuk yang putri berada di lingkungan PP. Annur 3.
Berpegangan pada pembelajaran kitab kuning, salafi dan background pondok pesantren, sekolah tinggi ini memiliki 2 jenjang pendidikan:
- Diploma 1 yang mempelajari ilmu gramatikal arab/tata bahasa arab yang disebut dengan nahwu dan shorof menggunakan kitab 1002 Nadhom kitab karangan Syekh Muhammad Jamaluddin ibn Abdillah Ibn Malik Al-Andalus. Pada program D1 ini, mahasiswa dituntut untuk bisa memahami kitab gundul dengan baik dan benar, mengetahui asal muasal cara membaca setiap kalimat yang ada.
- Diploma 2 yang mempelajari ilmu hukum islam atau ilmu fiqih bermadzhab Syafi’iyah menggunakan kitab karangan Syekh Zainuddin Al Malibari yang merupakan syarah dari kitab Qurrotul ‘ain yaitu kitab Fathul Mu’in. Para mahasiswa ditekankan dalam pemahaman ilmu hukum-hukum islam sebagai bekal tata cara ibadah yang benar dan sah menurut syari’at agar tidak sampai terjerumus ke arah kesesatan.
BUKAN HANYA ILMU AGAMA
Dalam perkembangannya, STIKK tidak hanya berisi pendalaman ilmu agama saja, namun juga terimbangi dengan sistem pendidikan formal. Hal ini dikarenakan sekolah tinggi ini juga bekerja sama dengan Universitas Islam Lamongan (Unisla), Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Universitas Raden Rahmat (Unira) Kepanjen dengan prodi Strata 1 (S1), sehingga para mahasiswa lulusannya akan mendapatkan kedalaman ilmu agama dengan prodi diploma 2 (D2) juga mendapatkan gelar Sarjana (S1).
Sebelum mereka lulus dari sekolah tinggi ini, mereka dikirim ke pelosok-pelosok daerah untuk melaksanakan PDL (Praktek Dakwah Lapangan) di madrasah, TPQ, bahkan Pondok Pesantren guna mengamalkan ilmu yang didapatkan selama ini.
Setelah lulus mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi atau menjadi pengurus/asatidz di Pondok Pesantren Annur 2 Al Murtadlo.
Leave a Reply