Terihat dari penuhnya tempat parkir, baik kendaraan roda dua maupun roda empat memenuhi lapangan barat pondok pesantren. Sebagai tambahan, area sekolah SMA An-Nur, SMP An-Nur dan halaman asrama Ibnu-Aqil juga dipergunakan sebagai lahan parkir guna menanggulangi jamaah Ahad Legi yang terus bertambah, pada Ahad (03/09) ini. Dengan menghadirkan KH. Husein Rifa’i, sebagai pembicara, Ahad Legi bulan ini dibuka dengan sambutan pengasuh yang dibawakan oleh Kyai Ahmad Zainuddin S. Pd. I.
KH. Husein Rifa’I, selaku pengasuh Pondok Pesantren Jabal Noer ini, mengajak jama’ah untuk kembali meingat-ingat sejarah. “Proklamtor bangsa, Ir. Soekarno pernah berkata, Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah). Hal itu menunjukkan pentingnya arti sejarah”, ujar Beliau.
Menurut beliau, kita sebagai masyarakat jangan sampai melupakan sejarah. Dalam Alquran disebutkan berbagi sejarah kaum-kaum terdahulu yang harus kita pelajari agar kita dapat mengambil pelajaran yang ada dan tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan kaum terdahulu, seperti Firaun yang menyukutukan Allah, sehingga Allah mengadzabnya dengan menenggelamkannya di laut merah. Namun, dengan mempelajarinya, dapat menjadikan kita sebagai manusia yang bersyukur dan dapat menambah ketebalan iman kita.
Mungkin selama ini kita hanya mengetahui bahwa pengarang lagu Hymne Syukur dan Hari Merdeka adalah H. Mutahar. Padahal Beliau adalah seorang ahlul bait, Habib Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar. Beliau juga adalah orang yang menyusun tata cara pengibaran bendera pusaka.
Maka dari sinilah nilai penting sejarah, dapat menjadikan kita menjadi manusia yang bersyukur dan dapat menambah ketebalan iman kita. “Bacalah sejarah orang-orang besar, agar bertambah ketebalan iman kalian”, imbuh Beliau.
(Bi’i/M.FIH)
Leave a Reply