Keutamaan Memberi Buka Puasa

“Barang siapa yang memberikan makan pada orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa.” Begitulah sabda Rasulullah empat bela abad silam.

Beliau juga bersabda, “Berbukalah dengan yang manis-manis.” Maksud dari yang manis-manis di sini ialah manis dari kurma. Karena sebaik- baik makanan berbuka adalah kurma. Namun, apabila tidak kurma maka dianjurkan untuk meminum air putih.

Saking besarnya pahala bagi orang yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berbuka puasa, kita tidak bisa mengetahui berapa besarnya pahala. Hanya Allah yang mengetahui berapa besar pahalanya. Pahala ini berbeda dengan pahala yang diberikan kepada orang yang salat berjamaah, 27 derajat, ataupun orang yang bersedekah, satu dibalas sepuluh kali lipat.

Riwayat Lain

Di lain riwayat, besar pahala yang diterima sama halnya dengan satu orang yang melaksanakan puasa. Apabila kita memberi makan satu orang, maka kita dapat pahala puasa satu orang. Apabila kita memberi makan satu mushola maka kita akan dapat pahala puasa orang se-mushola. Apabila kita memberi makan orang satu masjid maka kita akan dapat pahala puasa orang satu masjid.

Orang yang memiliki banyak pahala ini hidupnya tenang. seandainya terjadi masalah dalam kehidupannya, dia tetap tenang. Karena dia menyandarkan semuanya kepada Allah dengan bersedekah tadi.

Sekarang, Yaman yang ber-Ibu Kota Sana’a sedang terjadi perang. Perang ini bukan berasal dari agama lain ataupun sebagainya. Tetapi terjadi dari dalam, yaitu dari Arab Saudi sendiri. Jadi, orang Yaman sewaktu dalam perang makan rerumputan yang tumbuh ditepi-tepi jalan. Mereka semua berebut untuk mengambil rumput-rumput itu.

Oleh karena itu, jika ada orang yang memberi mereka makanan untuk berbuka, maka orang itu akan mendapat pahala yang besar. Rasulullah bersabda. “Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapat pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu.” (H.R. Tirmidzi)

Syekh Abdul Qodir Al-Jailani pernah dawuh, “Apabila ada seseorang yang memberikan makan satu orang yang kelaparan, maka pahalanya itu lebih besar dari pada membangun seribu masjid.” Meski begitu, di sebagian tempat terdapat malah banyak orang yang membesar-besarkan masjid dari pada memberi makan orang yang kelaparan. 

*Buka Bersama*

Termasuk bagian yang bagus dari negara Indonesia ini adalah adanya kebiasaan buka bersama, atau sering kita dengar dengan sebutan “BUKBER”. Jika kita meruntutkan sebab-akibat adanya Bukber ini ada sangkut pautnya dengan sabda Nabi Muhammad Saw. yang kemudian dikemas menjadi istilah yang sampai sekarang kita dengar itu.

“Dan barang siapa orang yang mengenyangkan orang yang puasa maka dosa dosanya akan diampuni oleh Allah.” Begitu sabda beliau.

Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya di surga itu terdapat ruangan yang dapat dilihat dari dalam dan dari luar.” Lalu ada salah sahabat yang bertanya “Wahai Nabi, untuk siapa tempat itu?” lalu Rasul menjawab, “Untuk orang yang bagus atau beradab dalam berbicara, untuk orang yang suka memberi makanan kepada yang lainya, untuk orang yang suka berpuasa dan orang yang suka melakukan salat qiyamul lail.” adapun yang termasuk dari salat qiyamul lail adalah salat tarawih dan salat hajat.

Sebuah Kisah

Dikisahkan, ada seseorang di Makkah yang sangat dermawan. Tidak ada seseorang pun yang sedermawan dirinya. Sampai pada suatu saat ada suara tanpa rupa yang berbicara kepadanya: “Ada yang lebih tinggi darimu dan ada orang yang lebih dermawan darimu.”

Akhirnya orang yang tadinya paling dermawan ini pulang sambil memikirkan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Sampai-sampai dia berpikir, “Siapa orang yang lebih dermawan dari saya, padahal sudah aku usahakan agar menjadi orang yang paling dermawan di Makkah?”

Hingga suatu saat, dia mengetahui bahwa orang yang lebih dermawan darinya itu tinggal di Yaman. Lalu ia mencari orang itu ke Yaman. Sampai pada akhirnya, dia bertemu dengan orang tersebut. Orang Makkah itu pun menanyakan sesuatu kepadanya, “Amalan apa yang membuatmu menjadi lebih dermawan dariku?” “Karena aku menyediakan makanan dan minuman ke depan rumah orang pada setiap malam hari,” jawab orang Yaman tersebut.

Maka dari itu, selagi kita masih berada di bulan Ramadhan, tak ada salahnya kita memperbanyak sedekah. Agar pahala yang kita miliki semakin banyak. Wallahu a’lam.

Lebih lengkapnya silahkan ikut pengajian Pasar Waqiah Ramadhan yang digelar ba’da isya di masjid An-Nur II. Dan setiap harinya akan diisi dengan materi berbeda-beda.

(Ryan/Lingkar Pesantren)

Awrad Santri

Tawassul

Waqiah

Istighosah

Yasin&tahlil

Burdah