Mayjen Tri Yuniarto, Siapkan Generasi Muda Pembela Negara di An-Nur II

Mayjen Tri Yuniarto, Siapkan Generasi Muda Pembela Negara di An-Nur II

Di hadapan para keluarga dalem, pengurus dan ribuan santriwati Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo, pria berbaju loreng itu mengurai materi tentang bela negara, Rabu, 03 Juli 2019. Perwira tinggi angkatan darat itu mengingatkan betapa pentingnya peran generasi muda untuk turut serta dalam membela negara. “Karena generasi Muda adalah komponen vital Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya, yang dipanggil Mayor Jendral TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr. (HAN), dengan menggebu.

Apa itu bela negara?

Bela negara yang dimaksud perwira yang pernah ditugaskan ke belasan negara di dunia itu adalah sebuah bentuk kecintaan warga negara kepada NKRI. Sebab, Indonesia memiliki konsep semesta dalam bela negara. Yakni, tak hanya TNI yang berperan, tapi juga seluruh warga Indonesia memiliki kewajiban yang sama dalam membela bangsa ini.

Menurut pria kelahiran tahun 1968 itu, bela negara bertujuan untuk menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan negara. Untuk melestarikannya dibutuhkan kesadaran generasi muda. Untuk itu, “bisa dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan, pengabdian di TNI atau pengabdian melalui profesi,” ujar perwira yang pernah ditugaskan di tiga tempat konflik: Aceh, Timor-timur dan Papua.

Perlunya sikap bangga kepada negara

Selain itu, untuk mewujudkan bela negara diperlukan beberapa nilai dasar yang harus tertanam dalam diri generasi muda. Salah satu contohnya adalah sikap bangga terhadap negara. Mayjen Tri Yuniarto memberi gambaran masyarakat Jepang, yang ia amati saat bertugas di luar negara. Saat berada di negeri orang tersebut, mereka, masyarakat Jepang, tidak mau memakai barang selain buatan negaranya sendiri.

Itulah mengapa negara Jepang begitu kuat bertahan dari serangan asing. “Karena sejak kecil, masyarakat Jepang sudah ditanamkan rasa bangga dengan produk dalam negeri,” lanjut lulusan terbaik Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) itu. “Oleh karena itu, bela negara bukan hanya oleh TNI saja, tapi seluruh warga negara.”

Di akhir orasinya, ia berharap para generasi muda, khususnya para santri, bisa menjadi komponen cadangan dan pendukung. Dan jika dua komponen ini disiapkan sejak dini dengan baik, maka akan sangat membantu komponen utama yang terdiri dari gabungan TNI. Apabila negara telah memanggil, santri sudah siap dan bisa menjadi garda terdepan dalam turut serta menjaga keutuhan integritas NKRI.

Tak hanya itu, dalam wawancara eksklusif dengan wartawan annur2.net, Mayjen Tri Yuniarto juga terkesan dengan pesantren yang berjuluk Pesantren Wisata ini. Ia terkesan dengan An-Nur II yang tertib, rapi, dan indah. Santrinya pun terlihat dinamis. Hal ini yang ia rasa jarang ditemukan di Indonesia. “Satu kata dari saya, Luar biasa!“

Pria kelahiran Bondowoso ini, juga sempat berpesan kepada para santri. Santri yang sudah memiliki banyak pengalaman diharapkan bisa terus berkarya. Sehingga, para santri dapat berkiprah sesuai dengan profesinya masing-masing. Karena hal itu juga termasuk bentuk bela negara selain mengabdi menjadi TNI.

Tak lain, ini ditujukan untuk kebesaran NKRI. Kemampuan profesi ini nantinya bisa disalurkan sebagai komponen cadangan dan komponen pendukung yang membantu TNI, yang menjadi komponen utama. “Yang pada saatnya, bersama kita membela negara Indonesia yang kita cintai,” ucapnya di akhir perjumpaan sore itu.

(Mediatech An-Nur II/Mumianam)

Awrad Santri

Tawassul

Waqiah

Istighosah

Yasin&tahlil

Burdah